Kalau ditanya tentang apa usaha terbaik yang pernah dilakukan semenjak menjadi ibu? Saya jadi bingung sendiri mau menjawab apa. Saya merasa belum maksimal menjadi ibu, belum memberikan usaha terbaik untuk anak saya. Sebenernya, menjadi ibu rumah tangga ini benar-benar jauh dari bayangan saya. Ga pernah terbayang profesi ini, apalagi menjalaninya ^^

Saya kecil membayangkan saya dewasa akan bekerja menjadi seorang wanita karir. Di benak saya, wanita karir ini adalah seorang sekretaris di perusahaan besar atau seorang banker di bank ternama. Saya remaja sudah tidak memikirkan profesi ini karena banyak ekskul yang mengalihkan perhatian. Dari pramuka, paskibra, osis, kir, sanggar tari, majalah sekolah, palang merah remaja (PMR) sampai modeling saya ikuti xD

Lalu saya dewasa? Saya dulu kuliah D3. Setelah lulus sarjana muda, saya langsung melanjutkan kuliah S1, tapi sambil bekerja.  Setelah bekerja di 3 perusahaan yang berbeda (tapi masih di dunia IT) dan berbeda posisi/ jabatan, ternyata saya lebih suka bekerja di luar ruangan dan meetup dengan komunitas, tapi bukan lobi-lobi dan sales yaa..

Dan bagaimana saya sekarang? Setelah menikah, saya sempat beberapa bulan bekerja di perusahaan keluarga. Setelah melahirkan anak pertama, saya memutuskan berhenti bekerja. Saya memilih menjadi seorang ibu rumah tangga. Berat, jangan dikira mudah. Karena dari SMA saya sudah merantau, saya terbiasa cari yang praktis. Makan di luar/ di warung nasi, baju di-loundry/ dicuci ibu cuci, ga ngurusin biaya listrik/ air/ sampah karena sudah termasuk di dalam biaya kosan, dll. Nah setelah menikah kan harus mengurus rumah tangga, apalagi sudah punya anak, berasa! :))

Tapi saya menemukan sesuatu yang tidak pernah saya sangka. Ternyata saya bisa menjalaninya, tapi saya masih harus belajar. Perbanyak cari ilmu dan perbanyak jam terbang, biar ga keteteran ^^

Menjadi ibu rumah tangga harus segala bisa, banyak ilmu baru yang harus saya pelajari secara otodidak. Dari belajar memasak, bikin kue/ cemilan, membersihkan rumah, mengelola keuangan, sampai mengasuh anak dan mendidik anak. Semua harus dipelajari agar lebih efektif (dari segi waktu dan sumberdaya) dan hasilnya lebih maksimal.

Mungkin ini usaha terbaik yang bisa saya lakukan untuk suami dan anak-anak saya. Ini juga salah satu jalan ibadah saya, bentuk taat saya kepada Allah SWT. Mohon maaf ya, jika proses dan hasilnya belum begitu memuaskan..

Yang jelas saya harus kompromi dengan diri sendiri, menerima yang tidak ideal, ga mengeluh sama manusiamenjauhi ghibah, mengurangi kongkow2 seperti dulu setelah pulang kerja dan kebiasaan lain yang kurang bermanfaat yang dulu saya lakukan sebelum saya menikah. Saya masih harus terus belajar, karena saya lah yang memilih menjadi ibu rumah tangga 😉

cicifera untuk #1minggu1cerita

You might also enjoy:

6 Comments

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

tulisan tidak bisa di-copy