Walau punya rencana untuk hidup lebih sehat tahun ini, tapi kok kalau lihat tukang gorengan depan rumah ya masih tergoda juga :)) Hm, makan gorengan tuh enak ya? Apalagi yang baru diangkat dari penggorengan. Kadang menutup mata dengan minyak goreng yang dipakai xD Kres! Tahu goreng, bala-bala/ bakwan goreng, pisang goreng, tape goreng, cireng~ Apalagi kalau dicocol sambar :9 Duh lapaaarr ^^
Ngomongin gorengan.. Seberapa sering sih kalian makan makanan berminyak dan tumisan dalam sehari? Kira-kira seberapa banyak minyak goreng yang digunakan untuk memasaknya?
25 Januari 2017, saya datang ke Simposium Hari Gizi Nasional bersama SunCo di Ballroom Cheers Residental RSPP Jakarta. Tema yang diusung adalah “Masakan Rumah, The Silent Killer”. Nah! Ngena banget ini temanya xD Saya memang merasa harus ada yang dikoreksi dari masakan saya atau cara saya memasak karena suami sempat dirawat karena sakit Thypus awal tahun kemarin 🙁

“Masakan Rumah, The Silent Killer”
Masakan sehat itu berawal dari rumah. Lalu kenapa masakan rumah bisa jadi “The Silent Killer“? Bisa jadi karena teknik memasak yang kurang tepat, bahan makanan yang kurang bersih atau pemilihan dan penggunaan minyak goreng yang berulang-ulang. Sebaiknya minyak goreng yang sudah berubah warna akibat sisa makanan, diganti dengan minyak goreng yang baru. Hindari memasak dengan suhu terlalu panas karena dapat membentuk radikal bebas yang merugikan kesehatan dan merusak kandungan vitamin dalam minyak goreng.
Pada dasarnya minyak diperlukan dalam gizi yang seimbang, lemak/ minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin A,D,E dan K serta menambah kelezatan makanan. Namun, kelebihan lemak akan menyebabkan obesitas dan penyakit degeneratif (kanker, penumpukan lemak di hati, jantung koroner). Jadi, sebagai mama yang mengontrol makanan keluarga, kita harus bisa menjaga kandungan minyak/ lemak yang masuk ke dalam tubuh anggota keluarga kita. Kita bisa mengikuti acuan yang sudah ditetapkan dalam Permenkes No.30 tahun 2013 mengenai Batasan Konsumsi Gula Garam Lemak harian, yaitu G4 G1 L5 (4 sendok makan Gula, 1 sendok teh Garam, 5 sendok makan Minyak).

Penyakit Tidak Menular dan Germas
Menurut Ibu Theresia Irawati (dari Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat), dalam 30 tahun terakhir, terjadi pergeseran pola penyakit terkait dengan perilaku manusia. Sejak 2010, penyebab terbesar kesakitan dan kematian bergeser dari penyakit menular ke penyakit tidak menular, seperti serangan jantung, kanker, kencing manis, tekanan darah tinggi.
Penyakit tidak menular ini perlu dicegah melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Contoh bentuk kegiatannya adalah:
- Melakukan aktifitas fisik (terutama di pagi hari)
- Memperbanyak konsumsi sayur dan buah (perhatikan dan BATASI konsumsi GGL/ Gula Garam Lemak)
- Tidak merokok dan tidak mengonsumsi alkohol
- Memeriksa kesehatan secara berkala (cek tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol)
- Membersihkan lingkungan
- Bergaya hidup sehat
- Menggunakan jamban
- Bijak dalam memilih makanan dan gunakan minyak goreng yang baik

Bagaimana Ciri Minyak Goreng Yang Baik?
Minyak goreng baik warnanya bening, tingkat kekentalan seperti air/ tampak lebih encer (jadi dikit nempel di makanan sehingga dapat mengurangi jumlah lemak yang masuk dalam tubuh) dan tidak mudah beku.
Penutup: Foto Bersama dan Demo Masak
Di simposium yang sekaligus gathering blogger perempuan ini, saya bertemu dengan teman SMA saya dulu, Uci dan Uchy *hihi, iya nama panggilannya mirip* Jadi reuni, ilmu dapet, networking juga dapet 😉

Dan bukan saya saja lho yang bisa networking. Lihat deh bocah-bocah ini, asik sendiri padahal mereka baru kenal di event ini 😀 Yang tengah anak saya (Fais), yang kiri anak mbak Kania Ningsih (Ra) dan yang kanan anak mbak Helena Safitri (Sid). Semoga kapan-kapan kita bisa main bareng lagi yaa~~

Cooking Demo Resep Sehat “Mayonaise Ala SunCo“:
Yuk berupaya membiasakan hidup sehat dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan menggunakan minyak goreng baik yang dikit nempel di masakan 🙂
@cicifera
Blog lain yang juga mengulas “Masakan Rumah, The Silent Killer”:
- Penggunaan Minyak Goreng Untuk Masakan Rumah | cigrey.com
- Apakah Masakan Rumahan Selalu Lebih Sehat? | helenamantra.com
Mudah2an bisa barengan ya event selanjutnyaaaa…
Faiz termasuk cowok anteng fer ❤️❤️
Oh iyaaa moga sehat semua ya fer, emang nih sbg emak kita dituntut masak yg bergizi dan sehat ^^
Aamiin.. Iya nih, masih PR banget gimana biar tiap hari bisa masak enak, sehat dan bergizi 😣 Eh kalo ada event lagi, colek2 ya 😆
Hai Fais, apa kabar? Kapan-kapan main lagi ya sama Sid
Iya ante~ Semoga bisa dateng event bareng lagi ya \^^/ Salam buat Sid, maaf kalo aku suka iseng senggol2 xD
Minyak goreng yang ku pakai sekarang sudah encer dan warnanya bening mbak, awalnya ku pikir gak bagus ternyata malah bagus ya
iya, dulu aku juga mikir begitu, makin cair makin buruk kualitasnya.. ternyata memang yang lebih encer (seperti air) yang lebih baik 😀
terimakasih sudah berkunjung ^^
Bermanfaat banget buat yang hobby masak, supaya hasil karya masakannya bisa tetap membawa manfaat kesehatan dan baik untuk tubuh. Terimkasih artikelnya
Sama-sama ^^ Semoga bermanfaat yaa~
[…] cuek aja xD Soalnya memang tidak mengganggu aktivitas oromotor anak, Syifa masih bisa mengunyah makanan apa saja […]