Dulu pertama kali terserang sakit maag saat kuliah. Penyakit maag adalah kondisi yang umum terjadi dan dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang. Maag biasanya berkaitan dengan masalah di lambung seperti peradangan atau gangguan produksi asam lambung. Mengenali gejala penyakit ini dengan tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Gejala Fisik yang Sering Dialami Penderita Maag

Penderita maag biasanya mengalami sejumlah gejala fisik yang mengganggu. Gejala utama meliputi:

  1. Nyeri pada Perut Bagian Atas

Rasa sakit atau nyeri tumpul sering terasa di area ulu hati. Nyeri ini dapat menjadi lebih intens setelah makan.

  1. Rasa Terbakar di Dada (heartburn)

Gejala ini timbul akibat naiknya asam lambung ke kerongkongan, menyebabkan sensasi panas yang tidak nyaman.

  1. Mual dan Muntah

Kondisi ini sering dialami, terutama setelah mengonsumsi makanan yang berlemak atau asam.

  1. Kembung

Perut terasa penuh atau kencang akibat penumpukan gas di lambung.

  1. Sendawa Berlebihan

Ini terjadi karena akumulasi udara di saluran pencernaan.

Menurut Mayo Clinic, gejala-gejala ini sering muncul akibat iritasi pada dinding lambung yang disebabkan oleh peningkatan asam lambung atau konsumsi makanan tertentu. 

Gejala yang Mungkin Muncul Setelah Makan

Gejala maag bisa saja terasa setelah seseorang makan, terutama jika makanannya berlemak, pedas, atau asam. Beberapa tanda yang perlu diperhatikan:

  • Rasa Penuh atau Berat di Perut

Bahkan setelah makan dalam porsi kecil, perut terasa sangat kenyang.

  • Nyeri Ulu Hati

Biasanya muncul 30 menit hingga 2 jam setelah makan.

  • Mual atau Muntah

Terutama jika mengonsumsi makanan yang memicu produksi asam lambung berlebih.

  • Rasa Asam di Mulut

Ini terjadi akibat refluks asam lambung ke kerongkongan.

The National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) menyarankan untuk memperhatikan pola makan dan memilih makanan yang lebih ramah pada lambung untuk mencegah gejala ini. 

Hubungan antara Stres dan Gejala Maag

Stres memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesehatan pencernaan, termasuk maag. Saat Anda stres, tubuh cenderung memproduksi lebih banyak asam lambung, yang dapat memperburuk gejala maag. Selain itu, stres juga dapat mempengaruhi pola makan yang mempengaruhi peningkatan resiko kambuhnya maag.

Sebuah artikel dari Harvard Health Publishing menjelaskan bahwa manajemen stres, seperti melalui meditasi atau yoga, dapat membantu mengurangi frekuensi gejala maag. 

kaitan stress dan maag
kaitan stress dan maag | pic: sidomunculstore.com

Gejala Maag yang Bisa Menyerupai Penyakit Lain

Penting untuk mengenali bahwa beberapa gejala maag dapat menyerupai penyakit lain, seperti:

  • Nyeri Dada

Bisa disalahartikan sebagai serangan jantung, terutama jika disertai sesak napas.

  • Mual

Gejala ini juga umum terjadi pada gangguan kantong empedu atau keracunan makanan. Kadang mualnya terasa mirip seperti mual di trimester pertama kehamilan atau hamil muda.

  • Kembung

Dapat disalahartikan sebagai intoleransi makanan atau sindrom iritasi usus besar (IBS).

Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami gejala yang tidak biasa atau parah.

Pentingnya Mencatat Gejala untuk Diagnosis yang Tepat

Mencatat gejala Anda secara detail dapat membantu dokter dalam mendiagnosis penyakit maag dengan lebih akurat. Informasi yang sebaiknya dicatat meliputi:

  1. Waktu munculnya gejala.
  2. Hubungan antara gejala dan makanan yang dikonsumsi.
  3. Intensitas dan durasi gejala.
  4. Pemicu spesifik seperti stres atau konsumsi alkohol.

The Cleveland Clinic merekomendasikan untuk menggunakan jurnal gejala sebagai alat pemantauan sebelum berkonsultasi dengan profesional kesehatan. 

Cara untuk Mengatasi Maag

Mengatasi maag memerlukan pendekatan tepat yang mungkin memerlukan perubahan gaya hidup, pengobatan secara rutin, dan perawatan mandiri. Berikut adalah beberapa cara mengatasi maag yang bisa saja efektif untuk Anda:

1. Mengubah Pola Makan

  • Hindari makanan yang memicu gejala seperti makanan pedas, berlemak, asam, dan berbumbu kuat.
  • Makan dalam porsi kecil namun lebih sering untuk mengurangi tekanan pada lambung.
  • Jangan langsung berbaring setelah makan; beri jeda setidaknya 2-3 jam.

2. Mengelola Stres

  • Lakukan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan.
  • Pastikan Anda memiliki waktu istirahat yang cukup.

3. Menghindari Kebiasaan yang Memperburuk Gejala

  • Hindari merokok, karena dapat meningkatkan produksi asam lambung.
  • Kurangi konsumsi alkohol dan minuman berkafein.

4. Pengobatan

Pengobatan dapat berupa obat bebas atau resep dokter, seperti:

  • Antasida: Membantu menetralkan asam lambung.
  • H2 receptor blockers: Mengurangi produksi asam lambung.
  • Proton pump inhibitors (PPI): Lebih efektif dalam mengurangi asam lambung dibandingkan antasida atau H2 receptor blockers.

Sebagai tambahan, American Gastroenterological Association (AGA) menyarankan untuk mematuhi petunjuk dokter dalam menggunakan obat-obatan tersebut.

5. Perawatan Alami

  • Konsumsi jahe atau teh chamomile dapat membantu meredakan peradangan pada lambung.
  • Aloe vera yang diolah menjadi jus juga dapat memberikan efek menenangkan.

6. Konsultasi Rutin dengan Dokter

Jika gejala maag Anda berlanjut atau semakin parah, segera temui dokter. Endoskopi mungkin diperlukan untuk melihat kondisi lambung Anda lebih detail.

Mengenali gejala penyakit maag sejak dini sangat penting untuk mencegah komplikasi yang serius. Dengan mencatat gejala, mengelola stres, menghindari pemicu, serta mengikuti saran medis, Anda dapat mengatasi maag dengan lebih efektif. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter jika gejala tidak membaik atau disertai tanda-tanda lain yang mengkhawatirkan.

You might also enjoy:

20 Comments

  1. setuju banget, jika memang sudah diupayakan untuk mengatasi sendiri gejala maag tapi masih berlanjut, amannya memang konsultasi dengan dokter. Jadi, semakin cepat diketahui sumber masalahnya, harapannya akan bisa lebih cepat sembuh ya.

  2. Nyeri dan kembung pernah daku rasakan tatkala sakit mag. Alhamdulillah, udah lama juga bisa terkendali semoga selalu dalam keadaan fit, dengan jaga pola makan teratur, jangan keasikan kerja, terus telat makan eh

  3. Tapi ya, ternyata mengatasi maag itu cukup makan rutin dan makan yang “bener” aja udah. Maksudnya, banyakin protein dan gizi lainnya gitu gak kebanyakan minyak. Emang justru sulit sih, tapi emang sengaruh itu.

  4. Aku suka banget teh chamomile ternyata punya fungsi bagus nih buat atasi maag ya. Jujur aja baru tahu lho aku, kalau jahe memang aku konsumsi juga buat ngurangin rasa mual kalau maag melanda.

    Nah, peer yang lumayan harus diupayakan kelola stress. Aku kalau lagi padat sama kerjaan dan banyak pikiran suka susah kendalikan stress berujung maag melanda. Rasa mual sih yang ganggu dan nggak kuat berdiri lama jadinya. Padahal aku anak KRL, banyak kondisi yang menuntut buat berdiri sepanjang jalan. Makasih banget artikelnya. Aku coba usahakan semua tips bermanfaatnya.

  5. Dulu pas kuliah aku tu selalu bawa obat magh Kak, karena sering telat makan dan kambuh maghnya. Kalau dulu soal alasannya karena jam makan yang tidak teratur kalau sekarang sepertinya kambuhnya lebih karena stress dan deadline kerjaan. Sulit sekali menjadi dewasa, beban berat, kalau stress jadinya magh. Duh duh..

    Memang perlu mendisiplinkan diri untuk mulai mengelola stress dan mengubah pola makan nih 🙂

  6. Duku saya kira orang kena sakit maag karena sering telat makan. Ternyata bisa dari stress juga ya, terus pola hidup tidak sehat terutama suka minum alkohol. Jadi semua itu harus segera diubah. karena sehat itu tergantung dari diri kita sendiri.

  7. aku pernah mengalami mual gitu, itu karena aku telat makan, badan terasa lemes kayak mau pingsan. Meskipun aku termasuk ga tepat waktu kalau makan, tapi mual ini juga termasuk langka buatku, mungkin pas saat itu kondisi badan juga lagi ga fit.
    Kalau dibiasakan buat telat makan, pastinya ga bagus buat kesehatan
    stres juga memicu nih buat mengalami ulu hati, aku juga pernah, tiba-tiba nyeri, padahal sempet makan siang. Setelah aku inget-inget kejadian hari itu, ternyata memang hari itu lagi hectic sama kerjaan

  8. Dulu zaman kerja, gastric ku sering kumat mba. Bisa dibilang Krn kerjaan banyak, JD makan telat.

    Dan kalo udh stress kerjaan, pasti kumat juga

    Skr ini setelah resign, jujur udah jarang kumat. Mungkin Krn ga stres hahahahah. Tapiiii sesekali ya pernah. Makanya aku sering bawa obat maag kemana aja, trutama pas traveling.

    Makin kesini JD paham apa aja faktor yg suka mentrigger gastric ku kambuh. Termasuk makanan berminyak

  9. dulu aku sering banget maag. trus tahun lalu jadi makin sering kambuh dan ternyata udah nyampe gerd. sebulan sekali bahkan pernah 2x. yaampun kalo munta itu panas banget rasanya perut. alhadulillah sekarang udah nggak. moga kita semua sehat selalu yaa

  10. saya pun sekarang ada penyakit maagnya, alhamdulillah ga parah sih cuman memang kalau keliru makan atau telat suka agak sedikit begah, dan itu lumayan menyiksa, jadi memang harus hati-hati banget menjaga pola makan, pernah pas parah sampai panas ke punggung, sekarang pokoknya jaga pola makan jangan sampai telat, hapyy, bahagia, olahraga, tidur cukup, aman

  11. Stress ini memang pemicu penyakit yang paling ehem seh. Apalagi soal maag itu benar-benar butu perhatian khusus. Belum lagi kalau sampai gerd oh tidak.

    Setuju banget mengatur pola makan dan mengolah stress menjadi bagian utama untuk hidup lebih nyaman dan sehat.

    1. Aku bingungnya sekarang banyak orang sakit dengan istilah GERD. Itu sama aja dengan maag atau tingkatan maag yang lain? Alhamdulillah sih aku gak pernah keserang maag, krn terbiasa makan teratur. Klo lg stress larinya ke diare hehe..
      Oo aku baru tau juga nih aloe vera sebagai obat alaminya maag.

  12. Waini, kemaren istriku juga baru aja balik dari dokter… dan diagnosanya tuh, maagnya ya karena stress berlebih.
    Begitulah, karena tugas kerjaan dirasa jadi beban, akhirnya malah jadi sakit sendiri, heuheu

    Musti dijaga memang, biar gak kebablasan nih stress ini tuh

  13. Oh, kalau sampai sakitnya berkelanjutan sampai endoskopi yaa..
    AKu gak pernah tau rasanya sakit maag ((mungkin pernah yaa.. tapi bukan yang jadi penyakit rutin, hanya kalau salah pola makan atau stres))
    Tapi menurut Ibuku, penderita maag, sakitnya memang subhanallahu.. bikin mlintir.

  14. Sepertinya dulu waktu saya sekolah tuh karena saya stress jadi kena maag
    Gimana gak stress kalau banyak tugas bahkan eksperimen di lab kudu menyita waktu
    Untungnya bisa dilalui bahkan lanjut S2 haha

  15. Iya maag semenyiksa itu jadi jangan sampai kena deh. Jangan telat makan dan stres berlebihan bisa memicu maag. Mamaku aelalu sedia camilan di tas jadi kalau lapar langsung makan. Nggak telat karena bisa kumat..

  16. Aku ada maag juga tapi sekarang udah ulai sembuh sejak rutin puasa dan jaga pola makan dengan baik. Biasanya dulu terjadi kalau aku makannya gak teratur gitu mbak, sok syebuk emang wkwkw, apalagi aku penyuka pedas. Duh sakitnya kalau sampai seolah2 menusuk ulu ati duh gak tertahankan. Udah kyk gak bisa beraktivitas apa2 rasanya. Bener banget kudu pinter mengelola setres dan juga membuang kebiasaan2 buruk yang bikin badan nggak sehat dan memicu maag ya.

  17. Aku pernah kena maag malah pas lagi diet dan ternyata pola makannya salah. Kudu konsultasi ke dokter atau ahli nutrisi biar bisa diet tanpa dihantui oleh maag. Plus makan dengan teratur tapi tidak berlebihan lemaknya.

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

tulisan tidak bisa di-copy